Kamis, 17 Maret 2016

KISAH INSPIRATIF JOICE YANG SELALU SHOLAT TEPAT WAKTU

Yang tidak kenal Saptuari bisa buka di saptuari.blogspot.co.id. Dia adalah pemilik Kedai Digital yang terkenal dengan motonya “Bikin Mug Satoe Sadja”.

Tulisan berikut adalah pengalaman Saptuari. Dia dan Jody (pemilik Warung Steak n Shake) bersama-sama mengisi seminar di UII Yogya pada April 2013. Menariknya, dalam ceramahnya, Jody berkisah tentang Joice yang selalu sholat tepat waktu dan mendapat hadiah umroh sampai dua kali, salah satunya dari Ustadz Yusuf Mansur.

Daripada kelamaan langsung aja baca kisahnya di bawah ini. Baca sampai selesai ya... :)

***

Auditorium Kahar Muzakir UII Kaliurang Yogya penuh dengan 400an mahasiswa, semua kursi terduduki, kecuali beberapa di barisan depan. Aku dan Mas Jody Owner Warung Steak n Shake jadi pembicara kuliah umum entrepreneur hari itu. Acara molor, jam 10.45 baru dimulai, dilanjut pembicara dari Departemen Kehutanan dengan materi yang memang sangat birokratis.

Jam 11.25 baru ada tanda-tanda pembicara pertama akan menyelesaikan materinya. Mas Jody yang ada disampingku berbisik, "Sap, bilang ke moderator, gimana kalo jam 11.45 seminar stop dulu, sholat Dzuhur bareng, baru lanjut lagi".

Aku mengiyakan, dan kusampaikan kepada moderator di sebelah kiriku. Jawabnya, "Mmm.. gimana Mas kalo Adzan aja kita berhenti dulu, habis adzan langsung lanjut lagi. Soalnya jam 1 acara harus selesai". Ada keraguan di wajah si moderator.

Aku dan Mas Jody celingukan.
"Sap, sikat aja.. Kamu yang pegang mic, kita yang atur acaranya.."
"Siaaaap!"

Jam 11.30 sesiku dimulai.
Selama 15 menit langsung mulai kumainkan emosi peserta yang hadir, mereka tertawa bersama-sama, tiba-tiba adzan Dzuhur berkumandang nyaring, karena Masjid UII ada di lantai 2 gedung itu.
"Allah sudah manggil kita nih, kita stop dulu. Sholat bareng-bareng dulu di atas yak.. Setujuuuuu??!", kataku mulai ngompori.

"Setujuuuuu...", peserta bareng-bareng membalasnya, walau gak semua mengiyakan, terdengar dari suaranya yang tidak bergema seperti ketika mereka tertawa. Sang moderator akhirnya pasrah saja.

Inilah untuk pertama kali sebuah seminar besar kuhentikan untuk Sholat Dzuhur, beberapa kali aku menemui di acara lain Adzan Dzuhur tetap ditabrak, panitia selalu beralasan demi efisiensi waktu. Kami para pembicara di posisi ngikut saja.

Usai sholat 30 menit lagi sesi kuhabiskan, Mas Jody yang lanjut setelahku hanya kebagian 15 menit sebelum tanya jawab.
"Aku ngomong yang ada hubungan dengan ini aja ya Sap", katanya kepadaku.

"Adik-adik semua, saya tadi yang mengusulkan agar seminar ini distop dulu untuk Sholat Dzuhur, karena ketika Allah sudah memanggil maka kita harus segera mendatanginya jangan ditunda-tunda. Allah akan selalu mendahulukan dan memudahkan orang-orang yang sholat di awal waktu".

Gaya bicara bakul steak ini memang slow, cocok jadi ustadz.

"Ada kisah nyata yang saya sendiri jadi saksinya”, lanjut Mas Jody.
“Saya punya adik ipar namanya Joice. Dalam acara pengajian keluarga besar kami bulan lalu, ada hadiah Umroh. Ketika diundi, Joice yang mendapatkannya”, cerita mas Jody.

Sejurus kemudian Mas Jody melanjutkan ceritanya, “Dan tiga hari lalu saya mengadakan acara Waroeng Expo di Jogja Expo Center, total yang hadir 7.000 orang sesuai jumlah tiket yang terjual dari pagi hingga malam. Di akhir acara Ustadz Yusuf Mansur mengundi semua tiket untuk menentukan dua orang pemenang hadiah umroh. Dan ternyata satu dari dua orang yang beruntung itu Joice lagi. Padahal kemungkinannya sangat kecil sekali, satu dari 7.000 (atau dua dari 7.000, -red) namun tiket Joice yang muncul. Ustadz Yusuf Mansur sampai bertanya, apa rahasianya sehingga dia begitu beruntung, dapet tiket umroh gratis dua kali. Jawaban Joice seperti yang saya tau, dia selalu sholat di awal waktu. Adzan langsung sholat, adzan langsung sholat tanpa ditunda-tunda! Maka Allah selalu memberikan keberuntungan untuknya".

Tepuk tangan para mahasiswa langsung bergemuruh memenuhi auditorium itu, lebih heboh dari ucapan koor "setujuuuu" ketika kuajak sholat tadi.

***


(afq)

Senin, 14 Maret 2016

9 KEMULIAAN DARI ALLAH UNTUK YANG SHALAT TEPAT WAKTU

Diambil dari laman dakwatuna.com disebutkan ada riwayat Shahabat Utsman radliyaLlahu ‘anhu berkata, “Barang siapa selalu mengerjakan shalat fardhu yang lima tepat pada waktu utamanya, maka Allah akan memuliakannya dengan sembilan macam kemuliaan, yaitu :
1. dicintai Allah;
2. badannya selalu sehat;
3. keberadaannya selalu dijaga malaikat;
4. rumahnya diberkahi;
5. wajahnya menampakkan jati diri orang shalih;
6. hatinya dilunakkan oleh Allah;
7. dia akan menyeberang Shirath (jembatan di atas neraka) seperti kilat;
8. dia akan diselamatkan Allah dari api neraka; dan,
9. Allah Akan menempatkannya di surga kelak bertetangga dengan orang-orang yang tidak ada rasa takut bagi mereka dan tidak pula bersedih hati”
Tunggu apa lagi? Kalau dengar adzan ayo langsung tunaikan sholat. Pria ke Masjid, perempuan di rumah.
(afq)

SHOLAT LAKI-LAKI LEBIH UTAMA DI MASJID DAN PEREMPUAN DI RUMAH

Dicuplik dari rubrik Bahtsul Masail laman nu.or.id berikut tentang sholatnya laki-laki lebih utama berjamaah di Masjid dan perempuan di rumah.
Shalat berjamaah memang lebih utama 27 derajat dari pada shalat munfarid (sendirian). Begitulah yang disampaikan oleh Nabi Muhammad sallaLlahu 'alaihi wassallam dalam sebuah hadits. Dalam masalah keutamaan ini tidak ada perbedaan antara yang didapatkan laki-laki dan perempuan.
Kemudian, bagaimana dengan pelaksanaannya? Apakah harus di Masjid atau cukup di rumah? Dalam hal ini ulama menjelaskan, laki-laki lebih utama melaksanakan shalat fardhu/wajib berjamaah di Masjid dan perempuan lebih utama melaksanakan shalat fardhu berjamaah di rumah. Penjelasan ini dapat kita lihat dalam kitab I’anatut Tholibin karya Syaikh Abu Bakr bin Muhammad Ad-Dimyathi juz 2 halaman 5 sebagai berikut :

قوله: والجماعة في مكتوبة لذكر بمسجد أفضل-- وذلك لخبر: صلوا - أيها الناس - في بيوتكم، فإن أفضل الصلاة صلاة المرء في بيته إلا المكتوبة
 وخرج بالذكر المرأة، فإن الجماعة لها في البيت أفضل منها في المسجد

Ungkapan Syaikh Zainuddin Al-Malibari : Shalat Fardhu berjamaah di Masjid lebih utama bagi laki-laki hal tersebut berdasarkan hadits : shalatlah kalian di rumah-rumah kalian karena shalat yang paling utama adalah shalatnya seseorang di rumahnya kecuali shalat fardhu

dan di sini terdapat pengecualian bagi perempuan. Untuk perempuan shalat berjamaah lebih utama dilaksanakan di rumahnya dari pada di Masjid.

Dalam hadits ini RasuluLlah sallaLlahu 'alaihi wassallam mendorong umatnya 'menghiasi' rumah dengan sholat sunnah. Sedangkan pelaksanaan sholat maktubah (fardhu) bagi laki-laki di Masjid dan perempuan tetap di rumah.


والله أعلم بالصواب
(afq)

SHOLAT DI MASJID TU NGGAK BERAT DAN PAHALANYA BANYAK

Kalau sudah kebiasaan tiap hari keluar rumah pergi sekolah, kerja, shopping, piknik maka ke Masjid pun seharusnya nggak berat. 

Cara pergi ke sekolah bagaimana? Gampang : sebelum berangkat pakai seragam sekolah dan persiapkan tas buku pensil, pamit ke ortu, keluar rumah dan jalan maka sampailah di sekolah.

Yang kerja, shopping, piknik begitu juga caranya , tidak jauh beda. 

Cara ke Masjid gampang juga. Persiapan di rumah : wudlu. Keluar rumah dan jalan maka sampailah di Masjid. Gampang dan nggak berat, kan?

Selain nggak berat sudah pasti tersedia pahalanya. Baca hadits di bawah ini.

Dari Abu Hurairah radhiyaLlahu ‘anhu, ia berkata bahwa RasuluLlah shallaLlahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

صَلاَةُ الرَّجُلِ فِى جَمَاعَةٍ تَزِيدُ عَلَى صَلاَتِهِ فِى بَيْتِهِ وَصَلاَتِهِ فِى سُوقِهِ بِضْعًا وَعِشْرِينَ دَرَجَةً

وَذَلِكَ أَنَّ أَحَدَهُمْ إِذَا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ أَتَى الْمَسْجِدَ لاَ يَنْهَزُهُ إِلاَّ الصَّلاَةُ لاَ يُرِيدُ إِلاَّ الصَّلاَةَ

فَلَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إِلاَّ رُفِعَ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ وَحُطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةٌ حَتَّى يَدْخُلَ الْمَسْجِدَ

فَإِذَا دَخَلَ الْمَسْجِدَ كَانَ فِى الصَّلاَةِ مَا كَانَتِ الصَّلاَةُ هِىَ تَحْبِسُهُ

وَالْمَلاَئِكَةُ يُصَلُّونَ عَلَى أَحَدِكُمْ مَا دَامَ فِى مَجْلِسِهِ الَّذِى صَلَّى فِيهِ يَقُولُونَ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اللَّهُمَّ تُبْ عَلَيْهِ مَا لَمْ يُؤْذِ فِيهِ مَا لَمْ يُحْدِثْ فِيهِ

“Shalat seseorang dengan berjama’ah lebih banyak pahalanya daripada shalat sendirian di pasar atau di rumahnya, yaitu selisih 20 sekian derajat

Sebab, seseorang yang telah menyempurnakan wudhunya kemudian pergi ke masjid dengan tujuan untuk shalat, 

tiap ia melangkah satu langkah maka diangkatkan baginya satu derajat dan dihapuskan satu dosanyasampai ia masuk masjid. 

Apabila ia berada dalam masjid, ia dianggap mengerjakan shalat selama ia menunggu hingga shalat dilaksanakan. 

Para malaikat lalu mendo’akan orang yang senantiasa di tempat ia shalat, “Ya Allah, kasihanilah dia, ampunilah dosa-dosanya, terimalah taubatnya.” Hal itu selama ia tidak berbuat kejelekan dan tidak berhadats.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Nah tu..., masih merasa berat ke Masjid?

(afq)

Jumat, 11 Maret 2016

SEDEKAH BOLEH DITAMPAKKAN, DISEMBUNYIKAN LEBIH BAIK

Berikut cuplikan (dengan sedikit editing) ceramah Ustadz Sunardi Sahuri pada Kajian Kuliah Subuh Ahad Pagi Muhammadiyah Temanggung Jawa Tengah tanggal 13 Rajab 1433/3 Juni 2012.

Tulisan lengkap bisa diakses di http://muhammadiyahtemanggung.blogspot.co.id/2012/06/sedekah-untuk-menjaga-agama.html


Sedekah boleh dilakukan dengan sembunyi-sembunyi atau terang-terangan, yang menjadi ukuran adalah niatnya. 

Allah berfirman dalam QS. Al Baqarah (2), 271:

إِن تُبۡدُواْ ٱلصَّدَقَـٰتِ فَنِعِمَّا هِىَ‌ۖ وَإِن تُخۡفُوهَا وَتُؤۡتُوهَا ٱلۡفُقَرَآءَ فَهُوَ خَيۡرٌ۬ لَّڪُمۡ‌ۚ وَيُكَفِّرُ عَنڪُم مِّن سَيِّـَٔاتِڪُمۡ‌ۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٌ۬

Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali, dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu, dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Jika menampakkannya dengan niat untuk menunjukkan bahwa dirinya lebih baik atau lebih banyak dibanding orang lain maka itu termasuk riya’/pamer, perbuatan seperti ini dilarang.

Menampakkan sedekah itu diperbolehkan dengan tujuan supaya dicontoh orang lain. Tetapi menyembunyikan sedekah itu lebih baik dari menampakkannya, karena menampakkan itu berpotensi timbul riya’ pada diri si pemberi dan dapat pula menyakitkan hati orang yang diberi.

Tambahan ulasan dari redaktur :

Menyembunyikan pun bukannya tidak berpotensi menimbulkan perasaan ujub dalam diri sendiri. 

Ujub adalah bentuk riya' yang tidak terucap lewat lisan atau tampak melalui gerak tubuh melainkan sebuah sanjungan dalam hati terhadap diri sendiri yang merasa lebih baik dibanding orang lain. WaLlahu a'alam.

Namun demikian kembali kepada ketentuan yang telah ditetapkan Allah, "menyembunyikan itu lebih baik bagimu". ShadaqaLlahul 'adzim.

Demikian tambahan dari redaktur.

(afq)

PENGGEMAR UYM INGIN GAJI 30 JUTA TERKABUL SETELAH SEDEKAH

Yang ini testimoni dari salah seorang penggemar tausiyah Ustadz Yusuf Mansur (UYM) yang dimuat di laman www.yusufmansur.com.
Berikut kisahnya yang sedikit panjang.

Assalamu’alaikum wr. wb Ustadz Yusuf Mansur (UYM)
Perkenalkan saya Ayu, penggemar tausyiah UYM terutama masalah sedekah. Saya akan cerita pengalaman pribadi tentang efek dari sedekah seperti yang UYM selalu anjurkan. Langsung aja ya Ustadz ceritanya.
Saya pribadi percaya sekali akan kekuatan sedekah, namun saya masih belum bisa seperti UYM yang sanggup sedekah sampai dengan 100%, insyaAllah saya akan terus belajar.
Saya punya suami yang tidak begitu yakin akan kekuatan sedekah. Menurut suami saya, kewajiban muslim adalah zakat 2.5%, itu saja yang wajib dilakukan. Kalau masih berlebih baru sedekah karena sifatnya tidak wajib.
Saya sendiri tidak setuju dengan prinsip suami seperti itu. Terkadang kami berdebat masalah ini. Karena bagi saya, setiap bulan setelah menerima gaji wajib dikeluarkan zakat 2.5% dan sedekah semaksimal mungkin.
Tapi lama-lama saya capek juga debat karena suami saya keukeh dengan prinsipnya.
Suatu saat saya mendengarkan video UYM di YouTube mengenai “Naik Gaji 7 juta per bulan menjadi 125 juta per bulan karena sedekah gaji 1 tahun”.
Setelah mendengar video ini saya sengaja puter lagi dekat suami dengan volume yang besar, dengan tujuan supaya suami denger juga.
Setelah video selesai, saya sengaja pancing suami saya ingin tau gimana responnya. “Pa,mantab juga ya dari gaji 7 juta per bulan menjadi 125 juta per bulan hanya karena sedekah. Kita coba yuks”…
“Itu beneran apa, jangan-jangan promosi doang…”
“Masa promosi, itu kan pengalaman pribadi adiknya UYM. Masa ya UYM bohong…”
“Bukan bohong, tapi kan kejadian seperti itu 1 banding berapa?”
Haduuhhhhh, rasanya dongkoolll banget dengar komentarnya.
Akhirnya saya hanya berdoa minta sama Allah SWT supaya suami disadarkan akan pentingnya sedekah, karena sebenarnya yang merasakan manfaatnya ya kita sendiri.
Satu tahun berlalu, sampai suatu ketika suami saya kena PHK karena perusahaannya tempat bekerja sedang gonjang-ganjing.
Tadinya waktu teman-teman suami saya sudah terkena PHK duluan, suami saya bilang mau resign aja dan pindah kerja di perusahaan lain.
Saya bilang jangan, karena setelah dihitung-hitung, resign hanya mendapatkan pesangon maksimal 2 kali gaji, sedangkan PHK bisa dapat minimal 10 kali gaji, karena suami saya sudah bekerja lebih dari 10 tahun.
Alhamdulillah suami mau mendengar pertimbangan saya. Intinya kami hanya menunggu giliran suami kena PHK, meskipun secara pribadi saya kebat-kebit juga karena saya baru hamil 2 bulan.
Saya kembali ingat tauziah UYM mengenai Seberapa besar KEYAKINAN kita kepada Allah SWT. Akhirnya saya berdoa dan pasrah minta yang terbaik buat masa depan kami dan YAKIN pasti Allah SWT akan memberikan yang terbaik menurut-Nya.
Singkat cerita, akhirnya tiba juga giliran suami saya kena PHK. Saya hanya bisa mengucapkan Innalillahi wa innailaihi roji’un dan Alhamdulillah. Saya memantapkan hati berarti ini memang yang terbaik menurut Allah SWT.
Setelah dapat keputusan paginya, malamnya kami diskusi panjang mau diapakan pesangon ini.
Alhamdulillah saya ingat video UYM yang pertama. Saya bilang saatnya sekarang papa harus yakin akan janji Allah SWT mengenai sedekah.
Saya bilang papa mau gaji berapa per bulannya? Suami saya bilang kalau 50 juta per bulan kebesaran ga ya?
Saya bilang jangan mengecilkan Allah SWT, mau seberapa besar kita minta kalau menurut Allah SWT kita pantas mendapatkannya pasti dikasi. Karena suami ga pede, mintanya 30 juta per bulan saja katanya.
Akhirnya kami hitung 30 juta per bulan x 12 bulan x (10%) = 42 juta. Mantap, sudah kami sedekahkan senilai itu (ada sebagian yang suami gunakan untuk berangkat umroh, kami anggap sebagai salah satu bentuk sedekah juga).
Memang Allah SWT tidak akan ingkar terhadap janjinya.
Alhamdulillah 1,5 bulan setelah suami kena PHK, suami dapat tawaran untuk interview kerja. Pada saat ditanya salary yang diminta berapa, suami bilang 26 juta per bulan.
Dan tanpa disangka-sangka, suami langsung diterima dengan gaji 30 juta per bulan, sesuai dengan yang diinginkan sebelum mengeluarkan sedekah.
Suami sampai takjub, ternyata memang benar Allah SWT tidak akan ingkar terhadap janjinya selama kita YAKIN.
Sampai-sampai suami bilang begini : kenapa ya waktu itu papa tidak pede minta gaji 50 juta per bulan, bener kata mama, kalo kita tidak boleh mengecilkan Allah SWT, karena apabila Allah SWT sudah berkehendak pasti akan terjadi. Yang penting kita mau bersedekah dan yakin…
Alhamdulillah Ya Allah, Engkau sadarkan suami hamba dengan cara-MU yang tidak disangka-sangka.
Setelah diterima, masih ada ganjalan sedikit, suami disuruh segera tanda tangan kontrak dan mulai kerja. Suami saya minta waktu untuk diskusi dengan istri.
Suami sempat bingung karena mulai kerjanya itu bersamaan dengan jadwal umroh. Suami saya takut kalau perusahaan berubah pikiran apabila suami minta waktu mulai kerja setelah umroh.
Saya bilang, kalau memang perusahaan ini tingkat toleransi agama nya tinggi, pasti boleh, karena umroh adalah ibadah juga.Akhirnya bener, suami dibolehkan menyelesaikan umrohnya dulu baru mulai kerja.
Alhamdulillah…Alhamdulillah…Alhamdulillah. Saya dan suami tidak berhenti bersyukur akan rejeki dari Allah SWT ini.
Setelah kejadian ini suami saya sangat mantab 1000% akan kekuatan sedekah dan kami tidak pernah berdebat lagi masalah sedekah.
Terima Kasih UYM atas ilmu yang telah diajarkan kepada kami melalui tausyiahnya. Semoga UYM diberi pahala yang setimpal oleh Allah SWT. Aamiin.
Wassalamu’alaikum wr.wb
 (afq)


GUS DUR MEMBUKTIKAN SEDEKAH DAPAT GANTI BERLIPAT

Berikut dikisahkan di laman www.nu.or.id.

Sudah jelas dalam Qur’an bahwa sedekah akan dibalas dengan rizki yang berlipat ganda, tetapi bagi kebanyakan orang, mengeluarkan uang memang berat. Inginnya selalu menerima saja. begitulah sifat manusia.

Gus Dur semasa hidupnya tak pernah melupakan diri untuk memberikan sebagian rizki yang diperoleh kepada orang lain, berapapun jumlahnya. Tak heran kebaikannya dikenang banyak orang dan rizkinya juga terus mengalir tambah banyak.

Suatu ketika, saat masih menjabat sebagai ketua umum PBNU, Gus Dur berziarah ke makam Sunan Ampel di Surabaya, menyertai Asmanu, seorang wartawan yang sudah akrab dengannya.

Begitu masuk kompleks pemakanan, Gus Dur mengisi kotak amal yang sudah disediakan. Kemudian ada seorang peminta-minta datang kepada Gus Dur, sayangnya tak ada lagi uang di kantong, lalu ia meminta Asmanu di sampingnya untuk memberi pengemis tersebut.

“As, kasih orang itu”
“Uang saya tinggal lima ribu Gus, gimana nantinya kalau perlu beli apa-apa” kata Asmanu dengan nada enggan untuk melepaskan uang yang di sakunya.

“Jangan pelit-pelit, kamu masih untung punya lima ribu, pengemis itu malah tidak punya sama sekali,“ 

Akhirnya karena didesak, dengan berat hati 5000 peraknya dikasihkan pengemis yang dari tadi masih menunggu perdebatan berakhir. 

Setelah selesai menemani Gus Dur, ia kembali pulang dengan kantong kosong, tak sepeserpun uang ditangannya. 

Sore harinya, ia bertemu dengan dengan kenalan lama, seorang pengurus Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) yang sudah sekian tahun tak bertemu. Jadilah mereka ngobrol dengan gayeng tentang pengalaman bersama di masa lalu.

Ketika berpisah, tanpa diduga dan dinyana, ia dikasih uang 500 ribu, padahal tidak pernah ada pekerjaan atau kompensasi lain yang harus dilakukan. 

Ia jadi teringat kejadian sebelumnya ketika agak dipaksa Gus Dur menyumbang sebesar 5000, ternyata belum berganti hari, Allah sudah mengganti 100 kali lipatnya. 

Ngeculno (melepas) duit 5 ribu, bisa dapat 500 ribu,“ katanya dalam gaya Suroboyoan yang medok.

Penulis: Mukafi Niam

JANGAN ENGGAN !!! YANG ENGGAN SEDEKAH, MALAIKAT DOAKAN BANGKRUT

Perhatikan sabda Nabi SAW dan firman Allah.

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا ، وَيَقُولُ الآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا

Ketika hamba berada di setiap pagi, ada dua malaikat yang turun dan berdoa, “Ya Allah berikanlah ganti pada yang gemar berinfak (rajin memberi nafkah pada keluarga).” Malaikat yang lain berdoa, “Ya Allah, berikanlah kebangkrutan bagi yang enggan bersedekah (memberi nafkah).” (HR. Bukhari dan Muslim)

Di dalam Al Qur’an Allah berfirman :

قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).” Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya” (QS. Saba’: 39).

Dan dalam hadits qudsi dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَا ابْنَ آدَمَ أَنْفِقْ أُنْفِقْ عَلَيْكَ

Allah Tabaraka wa Ta’ala: Wahai anak Adam, berinfaklah, Allah akan mengganti infakmu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Menunggu apa lagi? Ayo segera sedekah bila tak ingin didoakan Malaikat jadi orang bangkrut.

Bacaan : rumaysho.com


(afq)